Ahok :Kambing Saja Dibedakin Menang, Buat Apa Boyong Risma ke Jakarta?
Ahok :Kambing Saja Dibedakin Menang, Buat Apa Boyong Risma ke Jakarta? |
Entah karena kekawatiran terhadap 3
juta KTP penolakan warga atau ketakutan head to headdengan Tri
Rismaharini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak perlu bersaing dengannya di
Pilkada DKI 2017 mendatang. Sebab, hanya butuh kambing didandani saja
dirinya tidak kembali memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Ahok menjelaskan, saat ini terdapat gerakan 3 juta KTP menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW. Jika gerakan ini benar-benar masif maka tidak menutup
Ahok menjelaskan, saat ini terdapat gerakan 3 juta KTP menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW. Jika gerakan ini benar-benar masif maka tidak menutup
kemungkinan dirinya akan kalah dalam Pilkada DKI
mendatang.
"Statemen nolak, kamu ngumpulin orang 1 juta (KTP) aja enggak percaya, kumpulin ada 3 juta nantikan yang tentuin kan di pemilihan 15 Februari. kalau memang ada 3 juta orang tidak suka sama saya berarti langsung siapapun yang jadi kepala daerah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8).
Terlebih, jika dalam Pilkada hanya ada dua pasangan calon. Dengan koalisi penolakan yang besar maka tidak perlu kader PDI Perjuangan Risma diboyong ke Jakarta. Cukup kambing dibedakin saja sudah bisa menang.
"Orang sudah ada yang bilang ya, gue baca ya, jangankan siapa, kambing kasih bedak lawan Ahok aja menang. Sederhana, Ya sudah. Kalau kambing aja bisa menang kita enggak usah ngomong pilkada ya sudah kita ngomong kerja saja. Kambing dibedakin saja menang," ungkapnya sambil terkekeh.
Sebelumnya, Formulir dukungan berkop Forum RT RW DKI Jakarta beredar di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Jakarta Timur. Salah satu orangtua murid di TK itu, Il (41), mengaku diminta pihak sekolah untuk mengisi formulir dukungan tersebut saat acara halalbihalal yang berlangsung pada Jumat (29/7).
Di dalam formulir itu menyebutkan membutuhkan 3 juta KTP untuk menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW.
"Statemen nolak, kamu ngumpulin orang 1 juta (KTP) aja enggak percaya, kumpulin ada 3 juta nantikan yang tentuin kan di pemilihan 15 Februari. kalau memang ada 3 juta orang tidak suka sama saya berarti langsung siapapun yang jadi kepala daerah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8).
Terlebih, jika dalam Pilkada hanya ada dua pasangan calon. Dengan koalisi penolakan yang besar maka tidak perlu kader PDI Perjuangan Risma diboyong ke Jakarta. Cukup kambing dibedakin saja sudah bisa menang.
"Orang sudah ada yang bilang ya, gue baca ya, jangankan siapa, kambing kasih bedak lawan Ahok aja menang. Sederhana, Ya sudah. Kalau kambing aja bisa menang kita enggak usah ngomong pilkada ya sudah kita ngomong kerja saja. Kambing dibedakin saja menang," ungkapnya sambil terkekeh.
Sebelumnya, Formulir dukungan berkop Forum RT RW DKI Jakarta beredar di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Jakarta Timur. Salah satu orangtua murid di TK itu, Il (41), mengaku diminta pihak sekolah untuk mengisi formulir dukungan tersebut saat acara halalbihalal yang berlangsung pada Jumat (29/7).
Di dalam formulir itu menyebutkan membutuhkan 3 juta KTP untuk menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW.
2.HEBOHH .. BIKIN SAYEMBARA, Tokoh Hindu India Siapkan Rp 9,7 Miliar Untuk Pemenggal Kepala Zakir Naik
Sumber : Merdeka
Komentar
Posting Komentar